Minggu, 20 Juli 2008

Naik Juga....

Akhirnya taxi dari bandara Juanda melakukan "penyesuaian" harga juga.Kalau dari pengumuman yang ditempel di loket, per 4 juli tarifnya jadi naik 40% (!). kalau sebelumnya dari juanda ke rumah sekitar wiyung terhitung zona IX, seharga 77ribu, sekarang jadi 102ribu. padahal jika naik si burung biru itu, dari rumah ke bandara paling cuma habis 85 ribu, itupun sudah pembulatan ke atas dari 81 ribu sekian ratus. Tambah tol 2000 dari gunung sari plus tol baru dari waru ke bandara 5000 (jalan se-iprit kok lebih mahal yah..) total jendal 92ribu. bedanya lumayan toh 10ribuan.

Yang bikin (agak) kesel , karena kita tidak punya pilihan lain selain naik angkutan itu. alternatif yang ada bis Damri ke terminal Bungurasih seharga 15ribu atau mobil kijang sewa saudaranya burung biru itu. Kalau rombongan 2-3 orang atau pas barengan istri-anak dan harus membawa tas segambreng seperti pas pulang dari Jakarta kemarin, rasanya memang harus "dipaksa" memilih taksi.

Beda dengan bandara Sukarno Hatta yang membolehkan taxi untuk mangkal di bandara dengan catatan harus punya sticker bandara. Konsumen dibolehkan untuk memilih mode angkutannya. Mau pilih yang merek Mercedez atau sedan dari sekitar 15an perusahaan taxi atau bis damri yang murah meriah (bandara-blok M 20ribu, ke bogor kalau tidak salah cuma 23ribu) ya monggo.... Sepertinya pengelola Juanda keukeuh semekeuh harus dikelola oleh koperasi salah satu angkatan itu.

Bukan berarti fanatik dengan si burung biru, sepertinya masuknya dia ke wilayah baru seringkali di"musuhi" oleh pemain lama. Padahal logikanya kalo memang lebih baik, kenapa takut disaingi? Di bandung, kabarnya sering diusir dari pangkalan dekat keramaian oleh taxi lain yang tidak berargo. Di semarang digosipkan beroperasi karena nepotisme, padahal meskipun direstui presiden pun kalau memang tidak bagus ya tidak bakal laku. Di juanda, selalu ada petugas tidak berseragam yang rajin mengusir taxi lain dari lapangan parkir. Bahkan pernah melihat sendiri, taxi yang itu, diminta oleh penumpangnya untuk menunggu dia menjemput ke dalam diusir dari lapangan parkir dengan alasan tidak berhak beroperasi di bandara. Memang kalau urusan duit, seseorang, apalagi kalau punya kuasa, suka lupa melepas tutup telinga untuk mendengar pendapat orang lain

Tidak ada komentar: